15.Star
div style="position: fixed; bottom: 0px; left: 0px;width:110px;height:130px;">
Widget Animasi

Jumat, 30 November 2012

ELEKTRONIKA XI.IPA SEMESTER 1


Menentukan kaki transistor
Setelah mengetahui apakah transistor tersebut jenis PNP atau NPN maka selanjutnya anda harus mengetahui kaki-kai transistor (tap tap transistor).Sebab jika salah menentukan kaki transistor dalam perakitan atau penyolderan anda akan gagal. Mereparasi atau membuat rangkaian elektronika. Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menentukan kaki-kaki transistor (tap tap transistor) adalah dengan mencoba symbol atau tanda dari pabrik dsbnya.
Ada juga macam transistor lain, yang kaki emitornya diberi tanda kepingan lidah menjorok ke luas persis kepingan plat menjorok keluar itu adalah tap atau emitor. Disamping itu bisa dilihat dengan cara membalik transistor kemudian coba khayalkan garis lurus pada garis lurus adalah kaki kolektor dan kolektor lalu khayalkan garis segitiga sudut segitiga itulah kaki basisnya.
Mencegah panas pada transistor
Setiap komponen yang bernama transistor jika bekerja (mendapat arus listrik) maka suhunya akan turun naik. Namun maksimal suhu adalah 70 c. oleh sebab itulah, banyak transistor yang diberi rangkaian sebagai pencegah panas. Hal-hal yang harus diperhatikan terhadap transistor adalah sebagai berikut:
v  Jika transistor panas, maka tahannya menjadi kecil. Aliran listrik yang diperlukan rangkaian elektronika lebih besar. Dengan demikian arus pada baterai cepat habis.
v  Transistor tidak tahan terhadap panas yang berlebihan. Jika transistor terkena panas berlebihan akan menjadi arus.
v  Jika transistor terkena panas berlebihan maka tahanan dalam transistor akan mengecil dan penguatan yang dilaksanakan akan naik pengaruh pada hasil bunyi yang ditimbulkan menajdi tidak bagus karena cacat.
Agar tidak menjadi sebagaimana hal-hal yang telah disebutkan di atas, maka biasanya lakukan pencegahan panas sebagai berikut:
v  Transistor dilengkapi dengan plat pendingin yang dipasang pada chasis. Hal ini akan memberikan bantuan yang besar dalam mengurangi panas transistor.
v  Pada tabung transistor biasanya dipasang plat pendingin, karena dengan plat pendingin panas pada tubuh transistor akan mengalir ke plat tersebut sehingga panas bisa dikurangi
v  Pada tubuh transistor dilengkapi plat rusuk-rusuk pendingin yang berfungsi membuat panas
v  Pada kaki emitor dilengkapi dengan rangkaian tahan dan kondensator simpang.

PENJAS XI.IPA SEMESTER 2



A. Atletik 
 Lari sambung II Pada semester I telah dijelaskan mengenai lari sambung terutama penerimaan tongkat estafet dengan cara tidak menoleh ke belakang (nonvisual). Cara visual dan non visual hampir sama perbedaannya terutama pada nama dan cara penyerahan tongkat.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam nomor lari estafet adalah sebagai berikut :a). Bagi penerima tongkat estafet :
Tentukan tanda-tanda setepat-tepatnya sesuai hasil latihan: 
Lakukanlah start tepat pada waktu pemberi sampai pada tanda, janganterlalu cepat atau terlalu lambat. Lakukanlah start secepat-cepatnya agar segera dapat mencapaikecepatan tertinggi. waktu tangan ke belakang, tangan jangan goyang / bergerak.
Pabila terlalu awal melakukan start dan setelah kira-kira 10 meter  belum terkejar, hendaknya kecepatan larinya dikurangi sedikitsehingga dapat menerima tongkat sebelum melewati batas daerah pertukaran tongkat. Jangan mengurangi kecepatan secara mendadak apalagi berhenti.Agar tidak melewati batas daerah pertukaran tongkat , hendaknya startdilakukan 10 meter sebelum garis batas permulaan pergantian.
 b). Bagi pemberi tongkat estafet. Jangan sampai terjadi kegagalan dalam pemberian tongkat Apabila penerima tongkat terlalu cepat terkejar, usahakan jangansampai menabraknya, tetapi larilah di samping penerima dan jangantergesa ± gesa memberikan tongkat sebelum penerima siap menerimatongkat dengan baik. Jangan melepaskan tongkat dan mengurangai kecepatan sebelum yakintongkat itu telah diterima. Larilah terus dengan mengurangi kecepatansedikit demi sedikitdi lintasannya sendiri agar jangan mengganggu pelari regu lain.
Cara
Menentukan urutan pelari  
 a). Pelari pertama
Pelari yang punya kemampuan start baik dan pelari di tikungan yang baik.
Pelari dengan kemampuan kecepatan yang tinggi, tetapi daya tahannyakurang apabila dibandingkan pelari lain. 
b). Pelari kedua
Pelari yang terampil dan bertanggung jawab sebab pelari inimempunyai tugas ganda , yaitu sebagai penerima dan pemberi tongkat. Pelari dengan kemampuan daya tahan yang baik karena harusmenempuh jarak 120-130 meter .Kemampuan lari di tikungan kurang .c). Pelari ke tiga
Kemampuan lari di tikungan baik. Larinya sama dengan pelari ke dua.
d). Pelari ke empat Pelari yang tercepat Pelari yang mempunyai semangat tinggi karena sebagai penentukalah/menang regunya.Kesalahan dalam pergantian tongkat ( lari 4 x 100 meter.

TIK XI.IPA SEMESTER 1


 B.   Peralatan Yang Digunakan Untuk Akses Internet
             
            1.      Modem dial up (internal/eksternal)/Kabel Modem/Modem ADSL


             Modulator demodulator (Modem) berfungsi mengubah gelombang analog menjadi sinyal digital dan sebaliknya mengubah sinyal digital menjadi gelombang analog dari kabel telepon sehingga komputer dapat terkoneksi dengan internet.

             Modem dial-up dibagi dua yaitu modem internal yang dipasang didalam komputer pada slot ekspansi yang tersedia dan modem eksternal yang dipasang dengan menggunakan kabel communication atau serial. Kecepatan modem dihitung dalam kbps (kilobit per second). Modem internal memiliki kecepatan untuk men-download informasi 56 kbps koneksi.
            Kecepatan modem dial up bervariasi antara 300 bps hingga 56 kbps, umumnya berkisar antara 14.4 hingga 56,6 kbps. Makin tinggi kecepatannya maka akan mempersingkat waktu koneksi hingga menghemat biaya pulsa telepon.
Berdasarkan proses kerjanya, modem dibagi menjadi dua yaitu hardware modemdan software modem. Hardware modem adalah modem yang bekerja menggunakan chip khusus untuk menangani fungsi fungsi komunikasi data, sedangkan pada software modem pekerjaan dilakukan oleh sebuah program driver
       2. Line Telepon, Cable TV, ISDN, Satelit, Handphone
             Dengan menggunakan paket telkomnet instant yang secara langsung dapat melakukan akses internet. Sedangkan untuk jaringan internet lainnya untuk modem dial up harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu ke ISP misalnya cbn.net dan Indosatnet.
             Selain akses internet melalui modem, dapat pula memanfaatkan teknologi ISDN(Integrated System Digital Network) dan Satelit. Teknologi ini masih tergolong mahal untuk digunakan oleh perorangan. Perusahan-perusahan besar atau organisasi telah banyak yang menggunakannya. Layanan ISDN disediakan oleh ISP yang disebut dengan NSP (Network Service Provider). ISDN adalah jaringan digital yang memberikan berbagai macam pelayanan jasa telekomunikasi yang berlaku di seluruh dunia, dan merupakan tansisi sistem telepon analog ke sistem digital. ISDN memungkinkan transmisi gabungan semua dan setiap informasi yang mecakup suara, gambar, surat kabar, diagram dan videoconferencing. ISDN diperkenalkan pada tahun 1970 di Eropa. Teknologi ISDN mampu melakukan transfer data hingga kecepatan 128 kbps (kilo bit per second). Akses internet satelit dapat pula melalui VSAT (Very Small Aperture Terminal). Konfigurasi VSAT yang banyak dipakai dan diterapkan dalam sistem multimedia adalah berbentuk star.
            Dalam konfigurasi VSAT ada tiga komponen utama yang dibutuhkan, yaitu :
a. Stasiun Hub
merupakan hub berbentuk piringan yang besar yang dipasangkan menghadap langsung ke satelit. sebagai pengatur semua lalu lintas atau rute data pada jaringan VSAT. Setiap terminal VSAT lain (piringan kecil) mengirim atau menerima data harus melalui stasiun hub terlebih dahulu.
b. Satelit
disebut juga dengan transfoder yang merelay sinyal dari terminal satu ke terminal lainnya. Satelit yang umumnya digunakan adalah satelit GEO ( Geostationer Earth Orbiting)
c. Terminal VSAT
Terminal yang berbentuk piringan dengan ukuran lebih kecil dari statsiun hub. Terminal VSAT ditempatkan pada pelanggan dengan menghadap langsung pada satelit GEO yang digunakan. Bandwitdh besar menggunakan piringan lebih kecil dan sebaliknya bandwidth kecil menggunakan piringan yang lebih besar.
 C.   Koneksi Internet dengan CDMA Handphone
Tahapan untuk menginstall dengan Handphone CDMA:
  1. Persiapan untuk membuat Com Port, komunikasi modem dilakukan melalui Com Port dan digunakan cable data untuk difungsikan sebagai Com Port. Caranya dengan merubah fungsi dari USB Cable data menjadi sebuah COM pada PC
  2. Mengenal Handphone sebagai Modem. Setting driver dari install driver setelah dibukanya Com Port maka software WinXP dapat mengenal Handphone sebagai Modem
  3. Proses untuk koneksi Network pada Windows XP, setelah COM port dan Modem selesai di Install, proses terakhir adalah memasukan fungsi koneksi dari Modem sebagai koneksi ke Internet.

Perlengkapan untuk koneksi Internet dengan Handphone CDMA:
  • Prolific GW-DKU-001- Compatible Cable data DKU5 Nokia
  • Nokia CDMA 6585
  • Starone CDMA Prepaid
Untuk perlengkapan PC:
  • Pentium P4 2.4C @ 3.3Ghz
  • Corsair memory 1GB TwinX PC320
  • Asus P4C800-D
  • Gigabyte Radeon 9800 Pro
  • Seagate 120GB SATA Harddisk
  • USB port internet ICH5
  • Flatron L1710B LCD monitor
  • Zalman ZM-400B APS

PKN XI.IPA SEMESTER 1


PENGERTIAN BUDAYA POLITIK :

1. Samuel Beer, budaya politik adalah nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emosi tentang bagaiman pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang harus dilakukan oleh pemerintah.

2. Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, budaya politik adalah suatu sikap orientasi yang khas dari warga negara terhadap sistem politik dengan aneka ragam  bagiannya dan sikap  terhadap peranan warga negara yang ada dalam sistem itu.

3. Rusdi Sumintapura, budaya politik adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan plitik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik.

4. Mochtar Masud dan Colin McAndrews, budaya politik adalah sikap dan orientasi warga suatu negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan politiknya.

5. Larry Diamond, budaya politik adalah keyakinan, sikap, nilai, ide-ide, sentimen, dan evaluasi suatu masyarakat tentang sistem politik negara mereka dan peran masing-masing individu dalam sistem itu.

            Menurut Almond dan Powell ada 2 orientasi Politik yaitu tingkat Masyarakat dan tingkat Individu :

1. Orientasi individu dalam system politik  dapat dilihat dari 3 komponen :

a. Orientasi kognitif berbagai keyakinan dan pengetahuan seseorang tentang :
- system politik.
- tokoh pemerintahan
- kebijakan pemerintahan
- Simbol-simbol yang dimiliki oleh system politik seperti : ibukota negara,                              lambang negara, kepala negara, batas negara, mata uang, dll.

b. Orientasi Afektif menunjuk pada aspek perasaan atau ikatan emosional individu     pada system politik.  Seperti – perasaan khusus terhadap aspek     system politik tertentu yang membuatnya menerima dan menolak system       politik.  Orientasi   afektif       ini dipengaruhi oleh keluarga dan lingkungan.      

c. Orientasi Evaluatif berkaitan dengan penilaian moral seseorang terhadap sistem politik, kinerja sistem politik, komitmen terhadap nilai dan   pertimbangan politik.                                                  
2. Orienrtasi Tingkat masyarakat adalah pandangan dan sikap sesama warga negara yang meliputi rasa percaya dan permusuhan antar individu, kelompok maupau         golongan.  Sikap saling percaya menumbuhkan saling kerja sama sedang sikap          permusuhan menimbuklkan konplik

TIPE-TIPE BUDAYA POLITIK (ciri-ciri)

 1. Budaya Politik Parokial ( parochial Political Culture) :
            Cirinya :  - lingkupnya sempit dan kecil
                             - masyarakatnya sederhana dan tradisional bahkan buta hurup.                                                                      petani dan buruh tani.
                              -  Spesialisasi kecil belum berkembang.
                             - Pemimpin politik  biasanya berperan ganda bidang  ekonomi,                                                                       agama dan budaya.
                             - masyarakatnya cenderung  tidak menaruh minat terhadap objek                                                                    politik yang luas.
 - masyarakatnya tinggal di desa terpencil di mana kontak dengan                                             system politik kecil.

2. Budaya Politik Subjek (subject Political Culture) :
            Cirinya :   - Orang secara pasif patuh pada pejabat pemerintahan dan undang-                                                                   undang.
                              - Tidak melibatkan diri pada politik atau golput.
                              - masyarakat mempunyai minat, perhatian, kesadaran terhadap                                                                     system politik.
                              - Sangat memperhatikan dan tanggap terhadap keputusan politik,                                                                    atau output
                              - Rendah dalam input kesadaran sebagai actor politik belum tumbuh.

3. Budaya Politik Partisipan (participant Political culture) :

            Sebagai insan politik, kegiatan-kegiatan politik yang dapat dilakukan sebagai wujud partisipasi politik, antara lain :
a. Membentuk organisasi politik atau  menjadi anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang dapat mengontrol maupun memberi input terhadap setiap kebijakan pemerintah.
b. Aktif dalam proses pemilu, seperti berkampanye, menjadi pemilih aktif, dan menjadi anggota perwakilan rakyat.
c. Bergabung dalam kelompok-kelompok kepentingan kontemporer, seperti unjuk rasa secara damai tidak anarkis atau merusak, petisi, protes, dan demonstrasi.

            Cirinya :  - Kesadaran masyarakat bahwa dirinya dan orang lain anggota aktif                                                 dalam kehidupan politik.                         
                            -  Melibatkan diri dalam system politik sangat berarti walaupaun hanya                                             sekedar memberikan suara dalam pemilu.                    
                            - Tidak menerima begitu saja terhadap keputusan, kebijakan system                                                 politik
                            - Dapat menilai dengan penuh kesadaran  baik input maupun output                                                  bahkan posisi dirinya sendiri.                 

Menurt Muhtar Masoed dan Colin MacAndrews ada 3 model  budaya politik :

             a. Model masyarakat demokratis industrial Yang terdiri dari aktivis politik, kritikus                                         politik.( Identik dengan budaya politik partisipan).
             b. Model Sistem politik otoriter rakyat sebagai subyek yang pasif, tunduk pada                              hukumnya tapi tidak melibatkan diri dalam urusan politik dan                                         pemerintahan (Identik dengan budaya politik subjek).
            c. Model masyarakat system demokratis  pra –industrial masyarakat pedesaan,                            petani, buta hurup, kontak politik sangat kecil,(budaya politik Parokial).

BUDAYA POLITIK DI INDONESIA
           
Herbert Feith, Indonesia memiliki 2 budaya politik yang dominan :
            1. Aristokrasi Jawa
            2. Wiraswasta Islam

Clifford Geertz, Indonesia memiliki 3 subbudaya yaitu :
1. Santri : pemeluk agama islam yang taat yang terdiri dari pedagang di kota dan petani     yang berkecukupan.
2.  Abangan : yang terdiri dari petani kecil.
3. Priyayi : golongan yang masih memiliki pandangan hindu budha, yang kebanyakan dari golongan terpelajar, golongan atas penduduk kota terutama golongan pegawai.
                            
Afan Gaffar, budaya politik indonesia memiliki 3 ciri dominan :
1. Hirarki yang tegar/ketat : adanya pemilahan tegas antar penguasa (wong Gedhe) dengan
    Rakyat kebanyakan ( wong cilik).
2. Kecendrungan Patronage ( hubungan antara orang berkuasa dan rakyat biasa) seperti majikan   majikan dengan buruh.
3. Kecendrungan Neo Patrimonialistik, yaitu perilaku negara masih memperlihatkan tradisi dan budaya politik yang berkarakter patrimonial.

            Menurut Max Weber,dalam negara yang patrimonialistik penyelenggaraan pemerinbtahan berada dibawah kontrol langsung pimpinan negara.  Menurutnya karakteristik negara patrimonialistik adalah :
a. Cenderung mempertukarkan sumber daya yang dimiliki seseorang penguasa kepada teman-temannya.
b. Kebijakan sering kali lebih bersifat partikularistik dari pada bersifat universalistik.
c. Rule of Law lebihbersifat sekunder bila dibandingkan dengan kekuasaan penguasa (rule of man)
d. Penguasa politik sering kali mengaburkan antara kepentingan umum dan kepentingan publik.

            Di masa Orde Baru kekuasaan patrimonialistik telajh menyebabkan kekuasaan tak terkontrol sehingga negara menjadi sangat kuat sehingga peluang tumbuhnya civil society terhambat.  Contoh budaya politik Neo Patrimonialistik adalah :
            a. proyek di pegang pejabat.
            b. Promosi jabatan tidak melalui prosedur yang berlaku ( surat sakti).
            c. Anak pejabat menjadi pengusaha besar, memamfaatkan kekuasaan orang tuanya    dan mendapatkan perlakuan istimewa.
            d. anak pejabat memegang posisi strategis baik di pemerintahan maupun politik   

Nazarudin Samsudin, menyatakan dalam sebuah budaya ciri utama yang menjadi identitas adalah sesuatu nilai atau orientasi yang menonjol dan diakui oleh masyarakat atau bangsa secara keseluruhan.  Jadi simbol yang selama initelah diakui dan dikenal masyarakat adalah Bhineka Tunggal Ika, maka budaya politik kita di Indonesia adakah Bhineka Tunggal Ika.

SOSIALISASI  POLITIK
1. Pengertian sosialisasi politik :
   a. Kenneth P. Langton, Sosialisasi politik adalah cara bagaimana masyarakat meneruskan              kebudayaan politiknya.
   b. Gabriel  A. Almond, Sosialisasi politik adalah proses dimana sikap-sikap politik dan pola –       pola tingkah laku  diperoleh atau dibentuk, dan merupakan sarana bagi generasi muda untuk menyampaikan patokan politik dan keyakinan politik.
  c. Richard E. Dawson, sosialisasi  politik adalah pewarisan pengetahuan , nilai dan  pandangan politik darimorang tua, guru dan sarana sosialisasi lainnya bagi warga baru dan yang beranjak dewasa.
 d.  Dennis Kavanagh, sosialisasi politik adalah istilah untuk mengganbarkan proses dimana seseorang mempelajari dan menumbuhkan pandangannya tentang politik.
 e.  Ramlan Surbakti, sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan orientasi politik    anggota masyarakatnya.
 f. Alfian, sosialisasi Politik adalah usaha sadar untuk mengubah proses  sosialisasi politik masyarakat, sehingga mereka mengalami dan menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam suatu sistem politik yang ideal yang hendak dibangun.

Sosialisasi politik dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:

1). Dalam Lingkungan Keluarga, orang tua bisa mengajarkan kepada anak-anak beberapa cara tingkah laku politik tertentu.  Melalui obrolan politik ringan sehingga tak disadarai telah menanamkan nilai-nilai politik kepada anak-anaknya.
2). Di Lingkungan Sekolah,dengan memasukkan pendidikan kewarganegaraan.  Siswa dan guru bertukar informasdi dan berinteraksi dalam membahas topik tentang politik.
3). Di lIngkungan Negara, secara hati-hati bisa menyebarkan dan menanamkan ideologi-ideologi resminya.
4). Di Lingkungan Partai politik, Salah satu fungsi partai politik adalah dapat memainkan perannya sebagai sosioalisasi politik.  Artinya parpol itu telah merekrut anggota atau kader danpartisipannya secara periodik.  Partai politik harus mampu menciptakan kesan atau image memperjuangkan kepentingan umum.




Menurut Ramlan Surbakti ada dua macam sosialisasi politik dilihat dari metode penyampaian pesan :

a.    Pendidikan Politik Yaitu proses dialogis diantara pemberi dan penerima pesan.  Dari sini anggota masyarakat mempelajari simbol politik negaranya, norma maupun nilai politik.
b.    Indoktrinasi Politik, yaitu proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai , norma dan simbol yang dianggap pihak berkuasa sebagai ideal dan baik.  

 Dalam upaya pengembangan budaya politik, sosialisasi politik sangant penting karena dapat membentuk dan mentransmisikan kebudayaan politik suatu bangsa, serta dapat memelihara  kebudayaan politik suatu bangsa, penyampaian  dari generasi tua ke generasi muda, dapat pula sosialisasi politik dapat mengubah kebudayaan politik.

Menurut Gabriel A. Almond, sosialisasi politik dapat membentuk dan mentransmisikan kebudayaan politik suatu bangsa dan mememlihara kebudayaan politik suatu bangsa dengan bentuk penyampaian dari generasi tua kepada generasi muda.  Terdapat  6 sarana atau agen sosialisasi politik menurut Mochtar Masoed dan Colin MacAndrews, adalah :

a.    Keluarga  yaitu lembaga pertama yang dijumpai sesorang individu saat lahir.  Dalam keluarga anak ditanamkan sikap patuh dan hormat yang mungkin dapat mempengaruhi sikap seseorang dalam sistem politik setelah dewasa.
b.    Sekolah  yaitu sekolah sebagai agen sosialisasi politik memberi pengetahuan bagi kaum muda tentang dunia politik dan peranan mereka di dalamnya.  Disekolah memberi kesadaran pada anak tentang pentingnya kehidupan berbangsa dan bernegara, cinta tanah air.
c.    Kelompk bermain yaitu kelompok bermain masa anak-anak yang dapat membentuk sikap politik seseorang, kelompok bermain saling memiliki ikatan erat antar anggota bermain. Seseorang dapat melakukan tindakan tertentu karena temannya melakukan hal itu.
d.    Tempat kerja yaitu organisasi formal maupun nonformal yang dibentuk atas dasar pekerjaan seperti serikat kerja, sderikat buruh.  Organisasi seperti ini dapat berfungsi sebagai penyuluh  di bidang politik.
e.    Media massa yaitu informasi tentang peristiwa yang terjadi dimana saja dengan cepat diketahui masyarakat sehingga dapat memberi pengetahuan dan informasi tentang politik.
f.     Kontak-kontak politik langsung yaitu pengalaman nyata yang dirasakan oleh seseorang dapat berpengaruh terhadap sikap dan keputusan politik seseorang.  Seperti diabaikan partainya, ditipu, rasa tidak aman,dll.

BUDAYA POLITIK PARTISIPAN     

1. Gabriel A. Almond dan Sidney Verbabudaya politik partisipatif atau disebut juga budaya politik demokrasi adalah  suatu kumpulan sistem keyakinan, sikap, norma, persepsi dan sejenisnya, yang menopang terwujudnya partisipasi.  Untuk terwujudnya partisipasi itu warga negara harus yakin akan kompetensinya  untukterlibat dalam proses politik dan pemerintah memperhatikan kepentingan rakyat agar rakyat tidak kecewa dan apatis terhadap pemerintah.

2. Ramlan Surbakti, partisipasi politik adalah keikutsertaan warga negara biasa dalam menentukan  segala keputusan yang menyangkut atau mempengaruhi hidupnya.  Ciri-cirinya adalah :
a. Perilaku warga negara yang bisa diamati bukan batiniah (sikap dan orientasi).
b. Perilaku atau kegiatan itu mem,pengaruhi pemerintah (pemegang kebijakan)
c. Kegiatan atau prilaku yang gagal ataupun berhasil termasuk partisipasi politik.
d. Kedgiatan mempengaruhui pemerintah dapat dilakukan secara :
·         Langsung yaitu individu tidak menggunakan perantara dalam memepengaruhi pemerintah.
·         Tak langsung yaitu menggunakan pihak lain yang dapat meyakinkan pemerintah.

e. Kegiatan mempengaruhi pemerintah dapat dilakukan dengan prosedur wajar (konvensional) tidak berupa kekerasan (nonviolence) seperti : ikut memeilih dalam pemilihan umum,mengajukan petisi, melakukan kontak tatap muka, menulis surat, dll,dan ada yang melalui cara –cara diluar prosedur yang wajar (tidak Konvensional) dan berupa kekerasan (violence), seperti : demonstrasi (unjuk rasa), pembangkangan halus (golput),hura-hura, mogok, serangan senjata, gerakan-gerakan politik, dan revolusi, kudeta, makar,dll

3. Prof. Dr. Miriam Budiardjo, partisipasi politik adalah kegiatan seseorang dalampartai plitik yang mencakup semua kegiatamnnsukarela dimana seseorang turut dalam proses pemilihan pemimpin plitik dan turut langsung atau tidak lanmgsung dalam  pembentukan kebijakan umum.

PARTAI POLITIK

1. Prof. Dr. Miriam Budiardjo, partai plitik adalah organisasi atau golongan yang berusaha untuk memperoleh dan menggunakan kekuasaan.
2. Sigmund Neuman, partai politik adalah organisasi tempat kegiatan politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintah serta merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan melawan suatu golongan  atau golongan-golongan lain yang tidak sepaham.
3. Carl J. Friedrich, partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintah bagi pimpinan partainya sehingga penguasaan itu memberikan mamfaat kepada anggota partainya baik bersifat ideal maupun material.

FUNGSI PARTAI POLITIK

1. Sarana komunikasi politik, yaitu penyalur aspirasi pendapat rakyat, menggabungkan berbagai macam kepentingan dan merumuskan kepentingan yang menjadi dasar kebijaksanaannya.  Upaya Partai politik dalah mencapai fungsi ini adalah :
·         Memperjuangkan aspirasi rakyat agar menjadi kebijaksanaan umum oleh pemerintah
·         Menyebarluaskan rencana-rencana dan kebijaksanaan pemerintah
·         Perantara (broker) dalam suatu bursa ide-ide
·         Bagi pemerintah bertindak sebagai alat  pendengar, sedangkan bagi warga masyarakat sebagai pengeras suara.

2. Sarana Sosialisasi Politik, yaitusarana untuk memmberikan penanaman nilai-nilai, norma, dan sikap serta orientasi terhadap fenomena politik tertentu.  Upaya yang dilakukan untuk mencapai fungsi ini adalah :
·         Penguasaan pemerintah dengan memenangkan setiap pemilu
·         Menciptakan image bahwa ia memperjuangkan kepentingan umum
·         Menanamkan solidaritas dan tanggung jawab terhadap para anggotanya maupun anggota lain

3. Sarana Rekrutmen Politik, yaitu mencari dan mengajakorang berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan plitik.  Dengan demikian memperluas partisipasi politik.  Upaya yang dilakukan parpol adalah :
·         Melalui kontak pribadi maupun persuasi
·         Menarik golongan muda untuk didddik menjadi kader di masa depan

4. Sarana Pengatur Konplik, yaitu mengatasi berbagai macam konplik yang muncul sebagai konsekuensi dari negara demokrasi yang di dalamnya terdapat ersaingan dan perbedaan pendapat.  Biasanya masalah tersebut cukup mengganggu stabilitas nasional.  Hal ini mungkin saja dimunculkan oleh kelompok tertentu untukkepentingan ppularitasnya.  Upaya yang dilakukan partai politik adalah :
·         Bilaanggta partai plitikyang memberikan informasi justru menimbulkan kegelisahan dan perpecahan masyarakat,pimpinan partai politik harus segera klarifikasi atau diselesaikan dengan baik.
·         Adanya kemungkinsn anggota partai plitik lebih mengejar kepentingan pribadi/golongannya, sehingga berakibat  terjadi pengkotakan politik atau konplik yangbharus segera diselesaikan dengan tuntas.

WAHANA POLITIK PRAKTIS

1. Sistem Pemilihan Umum (dari segi tujuan penyelenggaraannya) :
·         Sistem Pemilihan Langsung : pemilihan yang para pemilihnya langsung memilih anggota-anggota Badan Perwakilan Rakyat yang akan mewakilinya.
·         Sistem Pemilihan Bertingkat : Pemilihan yang dalampemilihan tahap pertama  memilih wali pemilih, kemudian walim pemilih itu memilih anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

2. Sistem Pemilihan Umum (dari segi tujuan pandangan rakyat) :
·         Sistem Pemilihan Mekanis : pemilihan yang melihat rakyat sebagai masa/kelompok  individu yang mempunyai hubungan yang sama, masing-masing individu  dianggap sebagai satu-satunya pengendalian hak pilih aktif, sama-sama mempunyai satu suara dalam pemilihan.
·         Sistem Pemilihan Organis : pemilihan yang menempatkan rakyat sebagai sejumlah individu, seperti halnya kelompok keluarga, kelompok daerah/wilayah, kelompok cendekiawan, buruh, tani, (lapisan sosial), lembaga-lembaga lainnya.  Persekutuan itulah yang diutamakan sebagai pengendali hak pilih.
Sistem pemilihan mekanis di tinjau dari rakyat pemilih pada umumnya berkisar pada dua prinsip pokok yaitu distrik dimana satu daerah pemilihan memilih satu wakil,  proporsional berimbang yaitu satu daerah pemilihan beberapa wakil.



3. Sistem Distrik :
            Dimana negara terbagi dalam dalam daerah-daerah bagian (distrik).  Dalam sistem distrik hanya diwakili  oleh satu orang dengan suara mayoritas.

No
Kelebihan sistem distrik

No
Kekurangan sistem distrik
1
Rakyat mengenal dengan baik orang yang mewakili daerah (distriknya)
1
Suara dari eserta pemilu yang kalah akan hilang, tidak dapat digabungkan

2
Wakil setiap distrik sangat mengenal daerah dan kepentingan rakyat
2
Meskipun partai besar berkuasa, jika satu distrik kalah dalam pemilu, maka suaranya tidak terwakili di distrik itu

3
Adanya hubungan yang erat antara wakil distrik dengan rakyatnya
3
Wakil rakyat yang menang dalamsatu distrik lebih memperhatikan distriknya, terkadang mengabaikan kepentingan nasional

4
Wakil distrik sangat memperhatikan dan memperjuangkan  distriknya

4
Golongan minoritas kurang terwakili

4. Sistem Proporsional :
            Setiaporganisasi peserta pemilu akan memperoleh sejumlah kursi parlemen sesuai dengan jumlah suara pemilu yang di peroleh di seluruh wilayah negara.   Terbuka kemungkinan terjadi penggabungan partai kecil (koalisi)  untuk memperoleh kursi di parlemen.

No
Kelebihan sistem prporsional

No
Kekurangan sistem proporsional
1
Lebih demokratis karena semua partai dapat terwakili di parlemen
1
Peranan pemimpin partai sangat menentukan dalam penetapan daftar calon Badan Perwakilan Rakyat

2
Tidak ada suara yang hilang karena semua digabung secara nasional
2
Calon-calon yang diikutsertakan dalampemilu kurang atau tidak dikenal oleh pemilih

3
Badan Perwakilan Rakyat benar-benar menjadi wadah  dan aspirasi seluruh rakyat
3
Wakil-wakilrakyat yang duduk di pusat kurang memahami dan memperhatikan kepentingan daerah


5. Sistem gabungan :
            Mengabungkan antara sistem distrik dengan sistem proporsional.  Sistem ini membagi wilayah negara dalam beberapa daerah pemilihan.  Sisa suara pemilu tidak hilang melainkan diperhitungkan dengan jumlah kursi yang dibagi.
  
PERILAKU POLITIK

            Perilaku politik adalah  tingkah laku politikm para aktor politik dan warganegara atau interaksi antara pemerintah danmasyarakat, lembaga-lembaga pemerintah, antara kelompok dan individu dalam masyarakat dalam proses pembuatan, pelaksanaan dan penegakan keputusan politik.

Aktor politik ada dua macam :
a. Aktor bertipe pemimpin yang mempunyai tugas, tanggung jawab, kewenangan untuk membuat dan melaksanakan keputusan politik.
b. Warga negara biasa yang memiliki hak sarta kewajiban untuk mengajukan tuntutan dan dukungan terhadap aktor yang bertipe pemimpin.

Macam-macam perilku politik :

a. Radikal : adalah perilaku warganegara tidak puas terhadap keadaan yang ada serta menginginkan perubahan yang cepat dan mendasar, tidak kenal kompromi dan tidak mengindahkan orang lain cenderung ingin menang sendiri.
b. Moderat : adalah perilaku politik masyarakat yang telah cukup puas dengan keadaan dan bersedia maju, tetapi tidak menerima sepenuhnya perubahan apalagi perubahan yang serba cepat seperti kelompok radikal.
c. Status Quo : adalah sikap politik dari warga negara yang sudah puas dengan keadaan yang ada/berlaku dan berusaha tetap mempertahankan keadaan itu.
d. Konservatif : adalah sikap perilaku politik masyarakat yang sudah puas dengan keadaan yang sudah ada dan cenderung bertahan dari perubahan.
e. Liberal : adalah sikapperilaku politik masyarakat yang berrpikir  bebas dan ingin maju terus.  Menginginkan perubahan progresif dan cepat, berdasarkan hukum atau kekuatan legal untuk mencapai tujuan.

KOMUNIKASI POLITIK

Bentuk-bentuk komunikasi politik ada 2 yaitu :
1. Posisi horizontal : Komunikator danmasyarakat terlibat menerima danmemberi relatif seimbang sehingga terjadi sharing. Momunikasi horizontalini meerefleksikan  nilai demokrasi.
2. Pola-pola linier: arus komunikasi politiksatu arah yang cenderung vertikal. Bentuk komuniukasi ini merefleksikan  nilai feodalistik dan pola kepemimpinan otoriter.

DEBAT POLITIK

Debat politik merupakan proses pendewasaan politik masyarakat melalui tukar pikiran yang mengandung mnakna sebagai berikut :
1. Makna politis yaitu debat harus dapat menjadi wahana pendidikan politik masyarakat.
2. Makna sosiologis yaitu  debat politik harus mampu mewujudkan kehidupan masyarakat yang senakin sadar hak dan kewajibannya,  memiliki perilkau politikmsantun, tidak anarkis,  kooperatif dll.
  
Dasar hukum debat politik adalah :

1. Pasal 28 UUD 1945, yaituKemerdekaan berserikan dan berkumpul  mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dansebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
2. Pasal 28 E  ayat 3 UUD 1945, yaitu setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul,dan mengeluarkan pendapat.
3. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia pada pasal 19 menyatakan setiaporang berhak atas kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
4. UU Nomor 9 tahun 1998,  kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum, disebutkan setiap warga negara secara perorangan atau kelompok bebas menyampaikan pendapat sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab berdemokrasi dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.